ATENSI PUBLIK, Diduga Kerap terjadi kekerasan pada anak, Status Sekolah Ramah Anak bagi SMP Negeri 2 Natar di pertanyakan Publik. Senin, 02/09/2024
Informasi ini berhasil team media kumpulkan dari berbagai sumber, terbaru seorang anak didik sekolah ini alami dan menjadi korban penganiayaan pemukulan oleh Karyawan sekolah ini dihadapan Guru.
Tarno salah seorang Keluarga wali murid menyampaikan kepada media ini bahwa cucunya telah mengalami penganiayaan berupa pemukulan oleh Staf SMP N 2 Natar.
Kemarin Sabtu, karena cucu saya rambutnya katanya panjang, dipotong paksa oleh guru.
Nah saat Pemotongan, tiba-tiba ada staf sekolah memukul dan menonjok cucu saya. Herannya kejadian ini seolah didiamkan saja oleh pihak sekolah. ujar Tarno
Saat disinggung apakah dari sekolah sudah ada permintaan maaf atau klarifikasi, Keluarga dan wali murid inipun menegaskan bahwa tidak ada sama sekali.
Tidak ada dari sekolah yang datmg baik meminta maaf secara langsung atau telpon.
Jujur Kami tidak terima atas perlakuan ini. Lanjutnya
Berbekal informasi ini, team media pun melakukan konfirmasi dan klarifikasi kepada pihak SMP Negeri 2 Natar.
Disekolah, team media berhasil melakukan konfirmasi kepada Heri salah satu guru yang memotong dan mengetahui secara langung kejadian ini dan ternyata benar, Salah satu guru mengamini telah terjadi tindak kekerasan pada anak.
Saat itu setelah senam saya melakukan penertiban memotong rambut siswa yang terlihat panjang, saat saya memotong salah satu siswa RV, tiba-tiba ada semacam penyerangan entah nonjok, entah memukul kurang begitu jelas oleh Karyawan sekolah kami. Ujar Heri
Saat disinggung apakah seperti ini kebiasaan dan aturan yang diterapkan oleh SMP Negeri 2 Natar, baik heri, wakil Kepala sekolah bagian kesiswaan maupun Guru BK Kompak mengatakan kejadian ini baru kali ini terjadi.
Baru kali ini terjadi dan kami akan menemui dulu pelaku untuk memastikan kronologi peristiwa. Tandas Heri diamini oleh Wakil Kepala sekolah bidang kesiswaan dan Guru BK.
Kejadian ini pun mendapat tanggapan beragam dari masyarakat, bahkan kejadian pemukulan ini disinyalir bukan pertma kali terjai disini.
Sudah sering bang, cuma selama ini orang pada diem dan gak mau mempermasalahkan. Ujar NZ salah satu warga yang mengetahui.
Tanggapan Praktisi Hukum
Suhendar SH MM, Salah satu praktisi hukum dari Lembaga Hukum Indonesia, saat dimintai tanggapan geram atas sikap dan perilaku para pendidik ini.
Jujur saya sangat miris bang dengarnya, ada di kalangan dunia pendidik masih berperilaku arogan seperti ini. ada staf sekolah mukul anak didepan guru, tetapi guru diam saja.
Janganlah mentang-mentang jauh, dipelosok dan tak terpantu seenaknya seperti ini.
Ini kelalaian Kepala Sekolah, kepala sekolh juga harus bertanggung jawab. Buat apa ada plang Ramah anak
Bahaya sekali sekolahan seperti ini jika didiamkan, tidak menutup kemungkinan kedepan bakal asa pemukulan lagi bahkan yang ditakutkan ada perlakuan asusila pula??? Ujar Suhendar
Dikesempatan yang sama, Sekjen LHI inipun meminta agar APH dari Polres Lampung Selatan turun tangan dan melakukan penyelidikan atas perkara ini.
Kami dari LHI, meminta agar APH dari Polres Lampung selatan turun tangan dan proses perkara ini.
Ini perkara serius, jangan sampai ini jadi preseden buruk di kemudian hari di wilayah hukum Kabupaten Lampung Selatan. Tandas Suhendar
Dari sisi penegakan Hukum, team media ini sedang melakukan upaya konfirmasi kepada Polres Lampung Selatan baik Kapolres AKBP Yushriandi Yusrin S.Ik M.Med.Kom, maupun ke Kasatreskrim AKP Dedi Adi Putra terkait adanya dugan pelanggaran terhadap Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di SMP N 2 Natar.
(Red)