Pangkalpinang atensipublik.com – Sudah menjadi rahasia umum, di kawasan Merbuk, Kenari dan Pungguk kecamatan Koba Bangka Tengah kaya akan deposit timah. Akan tetapi saat ini -lagi-lagi- sedang diluluhlantakkan oleh sekelompok kawanan penambang liar. Menurut informasi lapangan, konon ada pemain lama di kota Koba yang disinyalir aktif mengkoordinir beberapa ponton yang beroperasi tepat di lahan yang didiami bangunan SUTET milik PLN, Selasa 14 Oktober 2025.
Isu yang ramai berkembang, selain persekongkolan oknum warga dan kolektor besar Koba. Sepak terjang komplotan ini diketahui merupakan pemain kambuhan area segitiga timah Koba tersebut.
“Berkali-kali seingat saya sudah ditertibkan oleh Polres Bateng, seingat dulu waktu Kapolresnya dijabat oleh AKBP Slamet Purnomo, sudah. Bahkan sampai pernah menahan sebanyak 6 orang yang langsung dibawa ke Polda Babel,” kata sumber redaksi seorang warga Koba, pada Senin malam ketika dimintai komentarnya.
Sumber melanjutkan, bernyali-nya kelompok penambang ini ditengarai juga disebabkan -info lapangan menyebutkan- kedekatan kelompok ini pada pucuk pimpinan institusi tertentu. “Pernah gak sengaja waktu malam minggu kalau tidak salah, saya melihat mereka ngumpul bang di tempat ngopi di Pangkalpinang, ada juga temen media disana yang hadir,” ungkap sumber yang memesan agar namanya tidak dimasukan kedalam pemberitaan.
Situasi demikian -jika valid- tentu menerbitkan pertanyaan super serius mengenai informasi sumber menyoal “isu kedekatan” kelompok penambang ilegal dengan pimpinan institusi tertentu tadi. Pasalnya, ketika media melakukan konfirmasi lintas sektoral pada PT Timah Tbk, Pemkab Bateng via Satpol PP, juga Camat Koba namun semuanya serempak bungkam.
“Selamat siang, media menerima informasi kembali aktifnya praktek penambangan di kawasan Merbuk Pungguk Kenari, apakah bapak mengetahui soal tersebut? Kedua, jika benar maka apakah instansi bapak menerima tembusan kopi IUP atau minimnya SPK PT Timah di wilayah tersebut? Jika tidak ada SPK maka ditampung kemana pasir timahnya?” petikan konfirmasi berurutan media pada jam 11:53 wib ke Camat Koba, Ema, Kasi Tibum Satpol PP Pemkab Bateng, Romadoni dan jam 13:02 wib ke Head Corporate Communication PT Timah Persero, Anggi Siahaan.

“Kabar burung bilang, lumayan ngasil bang kisaran 15-18 kg per sekali nyuci, tapi itu permainan level atas bang, hati-hati,” pesan sumber ke awak media.
Sampai berita ini tayang, media masih berupaya melakukan konfirmasi langsung pada beberapa narasumber lainnya tapi belum maksimal direspon dan akan terus diupayakan agar berita berimbang. (LH)