Benarkah Info Koordinator Aktifitas Tambang Timah Didalam Kebun Sawit, Diduga Justru Oknum Kades Bulay?

  • Bagikan

Indikasi Pelanggaran Etika Jabatan : Oknum Pengusaha Pengepul Timah Tidak Etis Pakai Celana Pendek Dan Menakut-nakuti Awak Media disaksikan Kades dan Kepala BPD Desa Bukit Layang. 

Pangkalpinang atensipublik.com – PT. Gunung Maras Lestari POM (PT. GML POM) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit. Lokasi kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit PT. GML POM terletak di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu 15 Oktober 2025.

Meski faktanya mendapatkan izin sebagai korporasi yang bergerak di bidang perkebunan sawit, PT GML (Gunung Maras Lestari) yang diketahui memiliki wilayah operasional meliputi tiga kecamatan di Kabupaten Bangka, seperti Bakam, Puding Besar, dan Pemali, belakangan justru menyimpan bara dalam sekam. Yang dimaksud tentunya adalah, bentuk dugaan penyelewengan izin berupa terjadinya praktek penambangan liar ilegal didalam kawasan perkebunan.

Seorang sumber terpercaya -warga desa Bulay- yang muak dengan sifat hipokrit Kepala desanya mengungkapkan adanya prakter ilegal terorganisir yang diduga dilakukan oleh Kades Bukit Layang, Surono.

Jalan menuju kantor kades bukit layang kabupaten bangka

“Infonya seperti itu pak, tiap ponton membayar 8 juta rupiah pada oknum Kades,” ungkap RB sumber pada redaksi.

Jika ditelisik secara spesifik, area perkebunan korporasi sawit PT GML memang mencakup delapan desa di dalam kecamatan tersebut, seperti Desa Bakam, Dalil, Mabat, Mangka, Bukit Layang, Puding Besar, Kayu Besi, dan Sempan.

“Bahkan hari ini ada rombongan wartawan yang saya lihat sore tadi mendatangi kantor Kades. Disana sudah parkir mobil mewah Toyota Fortuner, dan di dalamnya duduk anggota BPD Desa Bukit Layang beserta anggota Polres Bangka dan Minggo, oknum pengusaha yang dikenal sebagai pengepul timah,” ungkap sumber lagi.

Ketika ditanyakan langsung oleh awak media menyoal dugaan pengaturan praktek penambangan timah terselubung berkedok aspirasi warga di wilayah desanya, Surono enggan menjawab dan malah diwakili oleh Kepala BPD Desa Bukit Layang.

“Kalau di (wilayah) kami tidak ada pak penambangan dan ramai-ramai protes warga. Kami jamin, tapi kalau di sosial media tiktok yang sedang ramai itu ada di Desa Sempan pak,” sanggah Kepala BPD Bukit Layang.

Dalam pertemuan tersebut, sambung sumber, terdengar ada pembahasan mengenai miskomunikasi yang diduga terjadi antara pihak Kades Surono dengan seorang Pimpinan Media. “Ada kata-kata Kades Surono salah mengartikan undangan bertemu dengan sangkaan pribadi pihak Kades Surono pada Pimpinan media tersebut seolah pingin ikut menambang,” imbuh sumber.

Rombongan media yang turut serta dalam kunjungan ke kantor Desa Bukit Layang, DD ikut menimpali, bahwa dirinya sangat kesal dan menilai tidak pantas juga timbul kesan seolah lingkup Desa Bukit Layang sudah dikuasai oleh oknum pengusaha Minggo tadi.

“Geram ku lihatnya bang, masak Kantor Desa yang ada acara kunjungan resmi awak media pas kita masuk justru menemui seorang oknum pengusaha yang dengan santainya memakai celana pendek sebatas lutut ikut dalam rapat dan berkomentar miring ke salah satu wartawan yang hadir,” cetus DD dengan nada kesal.

Belum lagi, sambung DD, waktu rekan saya sedang memakai kaus kaki karena dia habis sholat dicecar dan ditakut-takuti dengan memajangkan layar hapenya yang menandakan dirinya sedang ditelepon rekan wartawan lain. “Kan itu namanya mengadu domba antar media bang? Lagipula siapa sebenarnya Minggo ini hingga terlihat bebas sekali bertingkah didalam ruangan Kantor Desa?”sungut DD.

Sampai berita ini tayang, media telah meminta tanggapan atas indikasi pelanggaran etika jabatan Kades pada Camat Bakam dan pihak berwenang lainnya tapi sayang belum tersambung dan akan terus diupayakan agar berita bisa coverboth stories. (LH).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *